You are here: Home
»Unlabelled
»
Tiga Nasihat Dan Wasiat Syaikh Abdul Aziz Bin Abdillah Bin Baaz
Pembaca,
Untaian nasihat Syaikh Abdul Azis bin Abdullah bin Baaz ini diangkat
dari Majmu' Fatawa wa Maqalaatun Mutanawwi'ah (3/244-252). Nasihat
Syaikh yang panjang ini, kami kutip sebagian.
Yang memotivasi beliau rahimahullah menyampaikan nasihat ini, karena
keinginan beliau untuk memberi peringatan kepada kaum Muslimin, sebagai
realisasi dari firman Allah k surat adz Dzariyat ayat 55 : Dan tetaplah
memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi
orang-orang yang beriman. Juga firman Allah k surat al Maidah ayat 2 :
Dan saling tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan) kebaikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Pada pembukaan nasihat ini, Syaikh mengingatkan, bahwa hati kita bisa
hidup dan sehat hanya dengan dzikrullah, melakukan persiapan untuk
menjumpaiNya, istiqomah di atas perintahNya, cinta, takut kepada
adzabNya dan mengharapkan kenikmatan di sisiNya. Hidupnya hati,
kesehatannya, kecemerlangannya, kekuatannya, dan keteguhannya sesuai
dengan kadar keimanannya kepada Allah Azza wa Jalla, kecintaan,
kerinduan untuk berjumpa denganNya, serta ketaatannya kepada Allah dan
RasulNya.
(Sebaliknya), matinya hati atau sakitnya, kegelapan serta kebingungannya
sebanding dengan kadar ketidak tahuannya tentang Allah serta hakNya,
jauhnya dari ketaatan kepada Allah dan RasulNya, serta (sesuai dengan)
jauhnya ia berpaling dari dzikrullah dan membaca KitabNya. Karena dengan
sebab ini, setan mampu menguasai hati manusia, memberikan janji dan
angan-angan kosong. Setan menyemaikan benih berbahaya yang akan
memberangus kehidupan dan kecemerlangan hati, menjauhkannya dari semua
kebaikan, menggiringnya kepada keburukan.
Berikut adalah nasihat Syaikh yang sangat berharga, semoga bermanfaat bagi kita. (Redaksi)
Pertama : Memikirkan Dan Merenungi Tujuan Kita Diciptakan
Allah Azza wa Jalla berfirman, Katakanlah: "Sesungguhnya aku hendak
memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap
Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu
fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada
kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu
sebelum (menghadapi) azab yang keras". [Saba’ : 46].
FirmanNya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Rabb kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka”. [Ali Imran : 190-191].
Allah berfirman : Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu
saja (tanpa dimintai pertanggung-jawaban). [al Qiyamah : 36]
Artinya, dibiarkan begitu saja, tanpa perintah dan larangan. Tidak
diragukan lagi, bahwa setiap muslim menyadari, sesungguhnya Allah Azza
wa Jalla tidak menciptakan kita tanpa tujuan, akan tetapi Allah
menciptakan agar beribadah hanya kepada Allah, taat kepadaNya dan
RasulNya.
Allah berfirman : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu. [adz Dzariyaat : 56].
Allah berfirman : Hai manusia, sembahlah Rabb kalian yang telah
menciptakan kalian dan orang-orang yang sebelum kalian, agar kalian
bertakwa. [al Baqarah : 21]
Allah Azza wa Jalla memerintahkan kepada jin dan manusia dengan sebuah
perintah yang menjadi tujuan penciptaan mereka; Allah mengirimkan para
rasulNya dan menurunkan kitab-kitabNya untuk menjelaskan hal itu dan
mendakwahkannya. Kemudian Allah berfirman : Padahal mereka tidak
disuruh, kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama
yang lurus. [al Bayyinah : 5].
Allah berfirman : Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada
tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah
thagut itu". [an Nahl : 36]
Allah Azza wa Jalla berfirman : Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukanNya dengan sesuatupun. [an Nisaa` : 36].
FirmanNya : (Al Qur`an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi
manusia, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Ilah Yang
Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. [Ibrahim
: 52].
Maka wajib bagi siapa saja yang hendak menasihati dirinya agar
memberikan perhatian lebih kepada tujuan penciptaan dirinya dan lebih
memprioritaskannya di atas segalanya. Dan hendaklah waspada, jangan
sampai lebih mengutamakan dunia daripada akhirat, hawa nafsu daripada
petunjuk, lebih mentaati nafsu dan setan daripada mentaati ar Rahman.
Allah Azza wa Jalla mengingatkan hal itu dengan keras : Adapun orang
yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka
sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Adapun orang-orang yang
takut kepada kebesaran Rabb-nya dan menahan diri dari keinginan hawa
nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). [an Nazi’at :
37-41].
Kedua : Diantara Yang Aku Wasiatkan Kepada Anda Sekalian Dan Diri Saya
Pribadi Yaitu, Hendaklah Tetap Membaca Dan Memperbanyak Membaca Al
Qur`an Sambil Mentadabburi, Memahami Dan Memikirkan Makna-Maknanya Yang
Bisa Membersihkan Jiwa, Menyadarkan Agar Tidak Mengikuti Hawa Nafsu Dan
Setan.
Sesungguhnya Allah menurunkan al Qur`an itu sebagai hidayah, nasihat,
pembawa kabar gembira, peringatan, pembimbing, pemandu serta sebagai
rahmat bagi seluruh hamba. Orang yang berpegang teguh dengannya dan
mengamalkan petunjuknya, maka dia adalah orang yang bahagia dan selamat.
Sedangkan yang berpaling darinya, maka dia adalah orang sengsara dan
binasa.
Allah Azza wa Jalla berfirman : Sesungguhnya al Qur`an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus. [al Israa` : 9]
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : Dan al Qur`an ini diwahyukan
kepadaku supaya aku memberi peringatan kepada kalian dengannya dan
kepada orang-orang yang sampai (kepadanya) al Qur`an. [al Israa` : 19].
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : Hai manusia, sesungguhnya telah
datang kepada kalian pelajaran dari Rabb kalian dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman. [Yunus : 57].
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : Katakanlah: "Al Qur`an itu adalah
petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman”. [Fushilat:44].
Dalam hadits yang shahih, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
إِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ
الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللَّهِ وَتَمَسَّكُوا بِهِ ...
ثُمَّ قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي
أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي
أَهْلِ بَيْتِي
"Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara. Yang pertama, yaitu
Kitabullah. Di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Maka terimalah
Kitab Allah ini, dan berpegang teguhlah dengannya … kemudian beliau n
mengatakan : “Dan keluargaku, aku ingatkan kalian kepada Allah (agar
hati-hati) dalam urusan keluargaku, aku ingatkan kalian kepada Allah
(agar hati-hati) dalam urusan keluargaku, aku ingatkan kalian kepada
Allah (agar berhati-hati) dalam urusan keluargaku”.[1]
Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan
dorongan dan memotivasi (agar menerima dan berpegang) kepada Kitabullah.
Dan dalam khutbah haji wada, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda :
إِنِّي تَارِكٌ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنْ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ كِتَابُ اللَّهِ وَسُنَّتِي
"Aku tinggalkan kepada kalian sesuatu. Kalian tidak akan tersesat,
selama kalian berpegang teguh dengannya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku".
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
"Sebaik-baik kalian, yaitu orang yang mempelajari al Qur`an lalu mengajarkannya".[2]
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda kepada para sahabatnya :
أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ أَوْ إِلَى
الْعَقِيقِ فَيَأْتِيَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ فِي غَيْرِ
إِثْمٍ وَلَا قَطْعِ رَحِمٍ فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ نُحِبُّ ذَلِكَ
قَالَ أَفَلَا يَغْدُو أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَعْلَمُ أَوْ
يَقْرَأُ آيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ
نَاقَتَيْنِ وَثَلَاثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ
مِنْ أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنْ الْإِبِلِ
“Siapakah di antara kalian yang ingin pergi ke Buthan (nama tempat di
dekat Madinah) atau Aqiq, lalu dia kembali dengan membawa dua unta yang
gemuk, sedangkan dia dalam keadaan tidak berdosa dan tidak memutus
silaturrahim?” Para sahabat menjawab,”Wahai Rasulullah, semua kami ingin
hal itu?” Rasulullah n bersabda,”Tidaklah salah seorang di antara
kalian pergi ke masjid lalu membaca dua ayat Kitabullah, itu lebih baik
baginya dari dua unta; tiga ayat lebih baik dari tiga unta, empat ayat
lebih baik dari empat unta, dan lebih baik dari jumlah yang sama dari
unta”. [3]
Semua ini adalah hadits yang shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Ayat-ayat dan hadits-hadits yang menerangkan keutamaan al Qur`an,
memotivasi agar membacanya, mempelajari dan mengajarkannya banyak
sekali. Yang dimaksud dengan membaca, yaitu (membaca sambil) merenungi
dan memahami maknanya, kemudian melakukan apa yang menjadi
konsekwensinya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman : Apakah mereka tidak memperhatikan al Qur`an ataukah hati mereka terkunci. [Muhammad : 24]
Allah Azza wa Jalla berfirman : Ini adalah sebuah kitab yang Kami
turunkan kepadamu penuh dengan berkah, supaya mereka memperhatikan
ayat-ayatNya, dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapatkan
pelajaran. [Shaad : 29].
Saudara-saudaraku, bergegaslah untuk membaca Kitab Rabb kalian,
mentadabburi (merenungi dan memperhatikan) maknanya, memanfaatkan waktu
dan majlis untuk itu. Al Qur`an al Karim merupakan tali Allah yang kuat,
dan jalanNya yang lurus. Orang yang berpegang teguh dengan al Qur`an,
dia bisa sampai kepada Allah dan Surga. Dan barangsiapa yang berpaling
darinya, dia akan sengsara di dunia dan akhirat.
Waspadalah rahimakumullah terhadap segala yang dapat menghalangi kalian
dari Kitabullah dan yang bisa melalaikan kalian dari dzikir, yaitu yang
berupa selebaran-selebaran, majalah-majalah atau sejenisnya yang lebih
banyak bahayanya daripada manfaatnya. Jika memang perlu untuk menelaah
majalah-majalah atau selebaran-selebaran itu, maka jadwalkan waktu
khusus dan lakukanlah seperlunya.
Hendaklah juga menyediakan waktu khusus untuk membaca atau mendengarkan
Kitabullah dari orang yang membacanya, untuk mengobati penyakit hati
dengannya, supaya terpacu untuk taat kepada khaliqnya, Rabb yang
memiliki manfaat, madharat, hak memberi dan hak tidak memberi, tidak ada
ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah.
Di antara hal yang harus dihindari, yaitu mendatangi arena hura-hura,
musik, mendengar siaran-siaran yang berbahaya, bergabung dengan majelis
obrolan yang tidak jelas dan membicarakan harga diri orang. Dan yang
lebih berbahaya dari ini, yaitu datang ke sinema atau yang semisalnya,
menyaksikan film-film porno yang membuat hati menjadi sakit, serta
menghalangi dzikir dan menghalangi membaca al Qur`an, mendorong untuk
berperangai buruk dan hina, serta menanggalkan akhlak terpuji.
Demi Allah, sesungguhnya film-film ini lebih berbahaya daripada
alat-alat musik, lebih buruk; dan akibatnya lebih menjijikkan, maka
hindarilah ia – rahimakumullah.
Janganlah bergaul dengan mereka, dan janganlah ridha dengan perbuatan
mereka yang buruk. Barangsiapa yang mengajak manusia kepadanya, maka dia
akan memikul dosanya sendiri ditambah dosa sebesar dosa orang yang
tersesat karena tergiur dengan ajakannya. Demikianlah, setiap orang yang
mengajak kepada suatu kebathilan atau meninggalkan kebenaran, maka dia
akan memikul dosanya ditambah dosa sebesar dosa orang-orang yang
mengikutinya. Dan dalam hal ini, terdapat hadits yang shahih dari
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Kami memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar membimbing kita dan seluruh
kaum Muslimin kepada jalanNya yang lurus. Sesungguhnya Allah Maha
Mendengar dan Maha dekat.
Ketiga : Mengangungkan Sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam,
Gemar Mendengarkannya Dan Antusias Menghadiri Majlis Dzikir (Majelis
Ilmu), Tempat Kitabullah Dan Hadits-Hadits Rasulullah Dibacakan.
Sesungguhnya, Sunnah itu bagian dari al Qur`an. Sunnah menjelaskan
makna-makna al Qur`an, menjelaskan hukum-hukumnya, memerinci syari’at
yang diperintahkan kepada para hamba. Maka wajib bagi setiap muslim
untuk mengagungkan hadits-hadits Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
sallam, antusias untuk menghafal dan memahaminya sesuai dengan
kemampuan. Dan semestinya, juga lebih intensif bergaul dengan para ahli
hadits, karena mereka merupakan teman yang tidak akan pernah membuat
temannya sengsara.
Allah berfirman : Barangsiapa yang menta'ati Rasul itu (Muhammad
Shallallahu 'alaihi wa sallam ), sesungguhnya ia telah menta'ati Allah.
[an Nisaa` : 80].
Allah Azza wa Jalla berfirman : Apa yang diberikan oleh Rasul kepada
kalian, maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya dari kalian, maka
tinggalkanlah. [QS al Hasyr : 7].
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا قَالُوا وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ حِلَقُ الذِّكْرِ
“Jika kalian melewati taman-taman surga, maka lahaplah (nikmatilah) apa
yang ada di dalamnya”. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya :
“Wahai Rasulullah, apa itu taman-taman surga?” Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam menjawab,”Halaqah-halaqah dzikir.”
Para ulama menjelaskan, halaqah-halaqah dzikir, maksudnya adalah
majelis-mejelis tempat al Qur`an dan hadits-hadits Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam dibacakan, tempat menjelaskan yang
dihalalkan oleh Allah kepada para hamba, dan apa yang diharamkan atas
mereka, serta hal yang berkait dengannya, seperti rincian-rincian hukum
syari’ah, penjelasan macam-macamnya, dan segala hal yang berkait.
Maka manfaatkanlah waktu untuk menghadiri majelis dzikir, agungkanlah al
Qur`an dan hadits, amalkan apa yang engkau pahami dari keduanya,
bertanyalah tentang sesuatu yang susah engkau pahami, sehingga engkau
bisa mengetahui al haq dengan dalil, sehingga engkau dapat
mengamalkannya; dan kalian bisa mengetahui yang bathil berdasarkan
dalil, sehingga kalian bisa menghindarinya. Dengan demikian, kalian
termasuk orang yang faqih (paham) tentang agama. Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
"Barangsiapa yang dikehendaki baik, maka Allah pahamkan dia tentang din (agama)".
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
"Barangsiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada dalam ajaran kami, maka perbuatan itu tertolak".
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ
طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ
اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلَّا
نَزَلَتْ عَلَيْهِمْ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمْ الرَّحْمَةُ
وَحَفَّتْهُمْ الْمَلَائِكَةُ وَذَكَرَهُمْ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
"Barangsiapa menempuh satu perjalanan untuk menuntut ilmu, maka Allah
memudahkan jalannya menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah
satu rumah (masjid) di antara rumah-rumah Allah, mereka membaca
Kitabullah, saling mengajarkan di antara mereka, kecuali akan turun
kepada mereka ketenangan, mereka akan diliputi oleh rahmat dan
dikeliingi oleh para malaikat, serta Allah memuji mereka di hadapan para
malaikat yang ada di dekatNya. Orang yang diperlambat oleh amalnya
(untuk mencapai derajat tinggi atau kebahagiaan), maka garis
keturunannya tidak akan bisa mempercepatnya".
Hanya kepada Allah kita memohon. Semoga Allah menunjukan kami dan kalian
kepada yang diridhaiNya. Semoga Allah menganugerahkan kepada kita semua
kepahaman dalam masalah din dan kekuatan untuk melaksanakan hak Rabb
semesta alam. Semoga Allah menolong agamaNya dan meninggikan kalimatNya.
Dan semoga Allah melindungi kami dan kalian dari fitnah yang
menyesatkan dan tipu daya setan. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar do’a
dan Maha Mudah mengabulkan do’a.
Washallahu ‘ala nabiyina Muhammad wa ‘alihi wa sallam.
[Diangkat dari Majmu Fatawa wa Maqalaatun Mutanawwi'ah (3/244-252)]