SaHa -
SEBERAPA BERHARGAKAH DUNIA UNTUKMU ?
Sungguh hati ini tidak ingn memiliki ambisi pada duniawi, walau
memang dunia tiadak henti menggoda dan terus merayu dengan segala
kemewahannya.
Tapi ketahuilah sesungguhnya al-Qur’an dan as-Sunnah jauh lebih berharga daripada dunia beserta isinya…
Diriwayatkan oleh imam Bukhary, Muslim dan imam hadits lainnya bahwa
ketika perang Hunain Nabi mendapat harta rampasan perang (fa’i) yang
sangat banyak, ribuan ekor unta, ribuan ekor kuda, ribuan ekor kambing
dan puluhan kilogram emas dan perak dll.
Pasukan Nabi terdiri dari kaum Anshar dan Muhajirin, perang ini terjadi setelah penaklukan Mekkah (Futuh Mekkah).
Harta rampasan perang itu kemudian Nabi bagi-bagikan kepada para
Mu’allaf, para pembesar Quraisy, dan para Mujahidin dari Muhajirin dan
hanya kaum Anshar yang tidak Nabi beri sedikitpun walaupun mereka juga
ikut berperang.
Kaum Anshar Marah, dan kecewa atas sikap Nabi. Bahkan sebagian dari mereka berkata: “sungguh ini sangat mengherankan”. “Rasul telah kembali bertemu kaumnya”. Dalam hati kaum Anshar seakan-akan mereka marah merasa mereka telah Nabi lupakan.
Kemudian Nabi mengumpulkan mereka dan berkhutbah kepada mereka, dalam
khutbahnya Nabi mempersilahkan kaum Anshar untuk menyebutkan jasa-jasa
mereka terhadap Islam, diantaranya Nabi bersabda: “kalian bisa
mengatakan; ‘engkau (Nabi) datang kepada kami (kaum Anshar) dalam
keadaan didustakan lalu kami (kaum Anshar) mempercayaimu, engkau datang
kepada kami dalam keadaan kalah lalu kami menolongmu, (engkau) datang
dalam keadaan terusir, lalu kamh yang menampungmu dan melindungimu serta
engkau datang dalam keadaan tidak punya apa-apa, lalu kami
mencukupkanmu'”.
Kaum Anshar hanya bisa menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih besar anugerah dan jasanya”.
Nabi juga menjelaskan kepada mereka dengan bersabda: “wahai
sekalian kaum Anshar, bukankah aku dapati kalian dalam keadaan sesat,
lalu Allah berikam kalian hidayah dengan sebah aku ? Dahulu kalian
berpecah-belah, lalu Allah menyatukan hati kalian dengan sebab aku ?”
Kemudian Nabi menyebutkan kemuliaan kaum Anshar: “apakah kalian
ridha orang-orang pulang dengan membawa kambing dan unta, sementara
kalian pulang deogan membawa Nabi menuju rumah kalian ?. Seandainya
bukan karena hijrah, pastilah aku termasuk kaum Anshar”.
“Anshar adalah baju yang menutupi tubuh”
di akhir khutbah Nabi mendo’akan mereka: “Ya Allah rahmatilah kaum Anshar, anak-anak dan cucu-cucu mereka”
orang-orang Anshar bersedih dan menangis, air mata mereka membasahi
janggut-janggut mereka. Mereka menyadari bahwa sesungguhnya merekalah
kaum yang paling berbahagia, saat yang lain mendapatkan harta yang fana
dan pasti akan hilang, sedangkan mereka mendapatkan anugerah yang sangat
besar yaitu Rasulullah. Nabi lebih berharga bagi mereka dari pada dunia
beserta seisinya. Dan hendaklah kita pun menyadari itu bahwa al-Qur’an
dan as-Sunnah jauh lebih berharga dari pada dunia berserta seluruh
isinya itulah pusaka yang Nabi wariskan untuk kita.
Sabar Adalah Kunci !
-
Dalam hidup itu ada saatnya kita mendapati kesusahan dan kepedihan,
terkadang kita membutuhkan seseorang yang mampu membantu kita dalam
ketertinggalan i...